Jejak Sunan Liong, Penyebar Ajaran Islam di Dataran Tinggi Gedong Songo

Pada abad 14 dekade terakhir, di tanah Jawa berdiri kerajaan Demak Bintoro (Tahun 1475-1568), yang menandai berakhirnya pengaruh Majapahit. Kerajaan ini didirikan Raden Fatah.

Toleransi yang tinggi tehadap penganut agama lain. Membuat Kerajaan Islam Demak mudah mendapatkan para pengikut. Bahkan pada masanya menjadi kerajaan Islam terbesar di nusantara.

Di bawah naungan para walisongo, kerajaan Demak memiliki misi menyebarkan ajaran Islam ke seluruh wilayah di Pulau Jawa.

Tidak terkecuali di lereng Gunung Ungaran dan sekitar Gedong Songo, yang pada saat itu masyarakatnya masih memeluk kepercayaan Hindu.

Utusan Demak yang mendapat tugas untuk menyebarkan agama Islam ke wilayah datara tinggi Ungaran adalah Sunan Liong. Ayah tiri Raden Fatah, Raja Demak Bintoro.

Mungkin bagi Anda asing dengan nama Sunan Liong. Beliau termasuk pengikut dari Sunan Muria. Turut juga menyebarkan agama Islam di kawasan candi ini.

Sunan Liong memiliki nama asli Arya Damar. Sebenarnya beliau adalah keturunan Raja Wikramawardhana, Raja Majapahit yang memerintah pada tahun 1389-1429 Masehi. Hasil pernikahan dengan seorang putri China.

Arya Damar adalah bangsawan Palembang, yang pada masa itu Palembang adalah kota yang memiliki komunitas muslim Tionghoa terbesar di nusantara.

Jadi, Arya Damar atau Sunan Liong, adalah seorang pengikut Demak keturunan Jawa-China. Beliau pun memiliki nama China, Tan Swan Liong. Sempat belajar pula kepada Syekh Ibrahim Asmarakandi, seorang ulama dari Samarkand, yang juga Ayah Kandung dari Sunan Ampel.

Arya Damar secara langsung diminta Raden Fatah untuk menyebarkan ajaran Islam di wilayah Gunung Ungaran. Dengan cara yang halus, beliau mengajak masyarakat Gedong Songo untuk turut memeluk Islam.

 

 

Pengikut Gaib Sunan Liong di Gedung Songo

Sampai sekarang, banyak khodam milik Sunan Liong yang menunggu Candi Gedong Songo. Khodam ini berfungsi untuk menjaga candi ini. Dan sampai sekarang pun banyak sekali pasukan jin lain yang turut menjaga bangunan Gedong Songo.

Terkadang, orang yang berkemah di Candi Gedong Songo ini diganggu oleh jin penunggu. Hal ini dikarenakan ulah mereka sendiri yang memang tidak bisa bertindak sebagaimana mestinya.

Untuk itu, bila Anda hendak berkemah atau berkunjung ke candi ini, jagalah sikap, tindakan, dan perilaku yang baik. Jadi, jagalah alam, jaga kebersihan, bertindak yang budiman, niscaya alam pun bersahabat dengan Anda.

 

Posting Jejak Sunan Liong, Penyebar Ajaran Islam di Dataran Tinggi Gedong Songo ditampilkan lebih awal di Keganjilan.Com.



from WordPress http://ift.tt/2gj7Um7
via IFTTT

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puter Giling Yasin Ayat 72 Depok

Gambar
  Puter Giling Yasin Ayat 72 Depok - Bermacam ilmu pelet di tanah air kita tercinta ini, dan tentu saja tiap pengetahuan pelet memiliki pantangan tersendiri sehingga ilmu berikut dapat bekerja bersama baik.   Saya sangat memberi saran kamu benar-benar memahami dan mengamalkan keliru satu pengetahuan pelet yang kiranya cocok bersama kepribadian anda sendiri.   Tentang Ilmu pemikat, rasanya hampir semua orang Indonesia memahaminya. Pelet sendiri bisa ditunaikan bersama dengan banyak cara, salah satunya lewat aji-ajian yang bisa dipecah ulang jadi banyak macam. Nah, soal ajian pelet, tersedia satu yang paling terkenal mujarab bernama Puter Giling.   Puter Giling Yasin Ayat 72 Depok Ajian ini dipercaya amat sakti dan terbukti ampuh untuk persoalan percintaan. Tapi, untuk melakukannya ternyata butuh sistem yang luar biasa susah. Belum ulang tentang dampaknya yang ternyata juga besar. Pelet Puter Giling adalah ilmu pelet tingkat tinggi berumur ribuan tahun yang diper...
Baca selengkapnya

Ilmu Pengasihan Surat Al Fatihah, Cara Islami Mendekatkan Anda Pada Jodoh Idaman

Gambar
Bagi umat Islam, surat Al Fatihah adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang tak lepas dari kegiatan ibadah sehari-hari. Dalam sholat, dzikir, istighosah, dan ibadah lainnya. Bisa dibilang, setiap umat islam diharuskan hafal sura al Fatihah karena surat ini adalah bagian dari rukun sholat. Di balik itu, surat al Fatihah menyimpan banyak khasiat bagi orang yang tekun mengamalkannya. Maka tak heran bila, surat Al Fatihah disebut sebagau ummul kitab, yang faedahnya seperti membaca keseluruhan surat di dalam Alqur’an. Para ulama sepakat fungsi dan khasiat surat al fatihah sebenarnya tergantung dari niat si pengamalnya. Istilahnya, khasiat surat ini adalah “Ala kulli hajaatiin”, yang artinya untuk semua hajat (kebutuhan). Amalan surat al Fatihah digunakan untuk memudahkan dan memperlancar berbagai macam urusan. Apapun urusan/niat yang diinginkan orang yang mengamalkannya. Namun tentu saja, hajat yang diniatkan bukanlah untuk hal yang mendatangkan madhorot (keburukan), bagi diri sendi...
Baca selengkapnya