Nyata ! Ritual Pesugihan Gunung Kawi Yang Meminta Tumbal

Pesugihan gunung kawi – Salah satu gunung yang cukup populer di Indonesia adalah gunung kawi. Gunung ini memang cukup mempesona bagi pendaki gunun, namun yang membuat gunung ini populer bukanlah pemandangan alamnya.

Salah satu yang membuat gunung ini begitu terkenal adalah tentang adanya ritual pesugihan atau ritual mendatangkan kekayaan.

Berbeda dengan suasana gunung lainnya, kita tidak akan menemukan suasana sepi di gunung yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur ini.

Di sepanjang jalan gunung kawi kita akan disuguhi bangunan arsitektur khas tiongkok. Tempat tersebut biasanya digunakan untuk melakukan ritual pesugihan gunung kawi.

Hari Yang Tepat Untuk Melakukan Ritual.

Kebanyakan pengunjung melakukan ritual pesugihan pada hari jumat legi. Selain itu, setiap tanggal 12 bulan suro (penanggalan jawa) pengunjung yang melakukan ritual semakin membludak.

Kedua hari tersebut digunakan untuk ritual karena hari tersebut memperingati wafatnya Eyang Juga & Eyang Sujo. Mereka adalah pembantu pangeran Diponegoro.

 

Ritual Pesugihan Gunung Kawi.

Menurut salah satu juru kunci gunung kawi, ritual pesugihan gunung kawi dilakukan dengan cara yang sederhana.

Para pengunjung diwajibkan untu melakukan tapa brata selama 3 hari di bawah pohon dewandaru keramat.

 

Tumbal Nyawa

Sebelum melakukan tapa brata, peziarah diwajibkan melakukan mandi suci terlebih dahulu. Mereka juga harus bersedia memberikan tumbal nyawa kepada penguasa gunung kawi untuk mendatangkan pesugihan.

Ritual ini dipimpin langsung oleh juru kunci. Setelah melakukan mandi suci dan sumpah untuk memberi tumbal nyawa, mereka baru boleh melakukan tapa brata.

 

Prosesi Tapa Brata

Tapa brata dilakukan dengan duduk bersila di bawah pohon dewandaru dengan beralaskan daun pisang. Selama melakukan tapa brata, mereka tidak boleh makan, minum ataupun buang air.

Tapa brata dihentikan jika peziarah telah dihampiri selembar daun dewandaru yang gugur di atas tubuh mereka. Gugurnya daun menandakan bahwa permintaan pesugihan telah disetujui oleh penguasa gunung kawi.

Namun jika sudah lewat dari 3 hari, namun tidak kejatuhan daun dewandaru, artinya permintaan petapa tidak disetujui.

Setelah menjalani ritual, daun dewandaru yang didapatkan harus dibawa pulang. Petapa harus menjaga daun tersebut, karena daun tersebutlah yang akan mendatangkan rezeki.

 

Persembahan Tumbal

Seperti yang sudah saya singgung di atas, bahwa melakukan ritual pesugihan ini membutuhkan tumbal nyawa. Tumbal yang dimintakan pun bermacam-macam, ada yang minta nyawa hewan kurban bahkan manusia.

Semakin besar rezeki yang di dapat, semakin besar pula tumbal yang harus diberikan. Pernah ada peziarah yang menyerahkan keturunannya sampai 7 turunan.

Jadi keturunan (anak, cucu, cicit dsb), akan ditumbalkan. Tentu saja tidak secara langsung, biasanya ketika seorang yang dijadikan tumbal sudah menginjak dewasa, mereka akan mendapatkan penyakit misterius yang sulit disembuhkan.

Ada juga calon tumbal yang mati secara mendadak tanpa mengalami gejala sedikitpun.

Cukup mengerikan memang. Syarat ritual pesugihan gunung kawi memang sangat berat. Siapa juga yang ingin kehilangan anggota keluarga demi harta duniawi?

 

Pesugihan Tanpa Tumbal

Jika Anda ingin melancarkan rezeki tanpa menyerahkan tumbal, Anda bisa menggunakan sarana penarik kekayaan.

Sarana ini bisa Anda gunakan untuk memperlancar rezeki anpa bantuan makhluk gaib yang menyesatkan. Sarana ini tidak membutuhkan ritual dan tidak membutuhkan tumbal nyawa.

Jika Anda menginginkan sarana ini, silahkan kunjungi http://ift.tt/2t6ygkD

 

Posting Nyata ! Ritual Pesugihan Gunung Kawi Yang Meminta Tumbal ditampilkan lebih awal di Keganjilan.Com.



from WordPress http://ift.tt/2eQcvPF
via IFTTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puter Giling Yasin Ayat 72 Depok

Ilmu Pengasihan Surat Al Fatihah, Cara Islami Mendekatkan Anda Pada Jodoh Idaman