Mengapa Ilmu Perlu Ijazah ?? Baca !!
Apakah Anda sering mendengar, apabila ilmu tidak diijazahkan berarti tidak berguna? Padahal konsep dalam agama mengatakan bahwa setiap manusia berhak untuk berhubungan langsung dengan Tuhan Yang Maha Kuasa (yang merupakan sumber dari segala sumber ilmu) melalui doa/komunikasi.
Selain itu mungkin Anda pernah mendengar, untuk menularkan suatu ilmu yang telah diwejangkan oleh seorang guru, maka harus ada ijin dari guru tersebut terlebih dahulu.
Dan yang lebih extreme lagi anda beranggapan seakan manusia ingin memonopli ilmu sendiri, karena harus melalui ijin (ijazah).
Baiklah, kita akan bahas sedikit tentang ijazah ini. Jadi baca terus.
Memang pada dasarnya ilmu apapun adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha Kuasa, tidak ada sesuatupun yang terjadi melainkan dengan kehendak dan izinNYA.
Oleh karena itu, sebagai orang biasa yang hendak melakukan lelaku batin, hendaknya belajar pada orang yang lebih tahu mengenai jenis keilmuan apa yang hendak anda lakukan.
Bisa saja anda menemukan suatu ilmu yang anda temukan sendiri melalui laku(tirakat) tertentu tanpa seorang guru, maka jika anda meyakininya dan merasa bermanfat untuk diri anda sendiri, maka tidak mengapa anda gunakan tanpa meminta ijazah. Misalnya ilmu yang anda temukan adalah ilmu komunikasi yang bisa membuat orang lain terpesona dengan teknik-teknik bicara, dll.
Namun, jika sebelumnya anda tidak mengetahui ilmu dan ingin melakukan lelakon suatu amalan batin, maka sebaiknya bertemu langsung dengan guru guna meminta untuk mengijazahkan ilmunya.
Tujuan Pegijazahan Ilmu
Guru melalui pengalaman rohaninya ibarat dokter yang hendak memberikan resep pada pasien. Perlu di diagnose penyesuaian dengan kebutuhan pasien.
Begitupun dengan orang yang hendak melakukan laku batin, maka seorang guru bisa mengetahui kebutuhan dan ilmu yang tepat sesuai dengan kualitas diri yang bersangkutan.
Baca Juga : Ilmu Pesona Wajah Pemikat Rasa Cinta
Sehingga tujuan dari pengijazahan ilmu oleh seorang guru mempunyai beberapa tujuan :
- Seorang murid merasa punya penuntun yang bisa dijadikan tempat untuk bertanya, sehinga ia terhindar dari rasa ragu, was-was, dan ini menguntungkan yaitu menimbulkan keyakinan hati.
- Mencari berkahnya ilmu. Bukan berarti mengkultuskan oknum guru, tapi penghormatan seorang murid pada figur gurunya akan memunculkan keberkahan. Hal ini bisa dilakukan dengan bersikap tawadhu’ (rendah hati) pada sang guru.
- Penyeleksian kualitas diri. Artinya bahwa melalui ijazah seorang guru sekaligus meyeleksi kualitas calon muridnya, bakatnya dimana, dan apakah membahayakan atau tidak jika dipegang oleh orang yang mentalnya labil, amburadul, beringas, dan lain lainnya, jika demikian maka ilmu itu akan menjadi boomerang dan senjata makan tuan baginya (guru maupun murid).
Meskipun demikian, tradisi ijin sebelum mengijazahkan ilmu pada orang lain, ini hanya tradisi sopan santun antara guru dengan murid.
Guru Merasa Ikhlas Dan Turut Mendoakan
Tradisi yang terjalin ini akan menimbulkan dampak yang baik antara guru dengan murid. Bukan mengkultuskan guru sebagai pemilik ilmu. Tapi seorang guru yang merasa dimanusiakan akan merasa ikhas hatinya dan ia pun akan mendoakan keberkahan dari ilmu tersebut.
Sedangkan jika guru sudah telanjur meninggal dan tak sempat meminta ijin untuk hal tersebut, seorang murid cukup berziarah ke makam gurunya.
Dan sekali lagi, pengijazahan ini hanya tradisi sopan santun antara murid pada gurunya.
Demikian pembahasan singkat mengenai ijazah ilmu, Jika Anda merasa artikel ini bermanfat, Anda boleh share dan bagikan ke teman-teman Anda.
Posting Mengapa Ilmu Perlu Ijazah ?? Baca !! ditampilkan lebih awal di Keganjilan.Com.
from WordPress http://ift.tt/2egsVw5
via IFTTT
Komentar
Posting Komentar